KEKERASAN DI SEKOLAH
“Itugedung apa Mbah”, tanya Bento kepada Caciem. “Itu gedung tempatnya orang-orang
terhormat”, jawab Caciem. “Kok sepi, padahal baru pukul sepuluh”, kejar Bento.
“Mungkin libur atau sedang ada acara di luar gedung”, jawab Caciem. “Orang
terhormat seperti apaan Mbah”, tanya Bento penasaran. “Orang yang bergelar
professional, tugasnya mendidik dan mengajar murid-muridnya agar menjadi orang
yang lebih berguna”, jawab Caciem.
“Kok
saya tidak dimasukan ke tempat itu, agar ketularan professional Mbah”, protes Bento.
“Jangan, ntar kepalamu benjol-benjol”, jawab Caciem singkat. “Lho, tempat
terhormat kok bikin kepala benjol-benjol”, kejar Bento. “Dengarkan baik-baik,
biar Mbah jelaskan”, tegas Caciem. “Ya Mbah kupingku siap mendengarkan cerita
Simbah”, ujar Bento.
Ditempat terhormat ini telah terjadi penganiayaan baik yang dilakukan guru
terhadap siswa maupun siswa kepada siswa. Berdasarkan catatan ada oknum guru
melempar sepatu kearah kepala siswa sebanyak tujuh kali, oknum guru memukul kepala
siswa dengan tongkat pramuka sebanyak tiga belas kali, oknum guru menampar muka
siswa dengan tangan kosong sebanyak tiga puluh empat kali, oknum guru menampar
muka siswa dengan buku sebanyak dua puluh tujuh kali, oknum guru menendang siswa sebanyak enam belas kali.
Oknum
guru memukul-mukul meja dengan penggaris kayu sebanyak seratus dua puluh enam
kali, oknum guru marah memukul-mukul papan tulis dengan penghapus dan penggaris
sebanyak tuju ratus empat puluh dua kali, Oknum guru menjambak rambut siswa
sebanyak tiga puluh satu kali.
Oknumguru merobek-robek buku siswa sebanyak dua belas kali, oknum guru
membentak-bentak siswa sebanyak lima ratus sebelas kali, oknum guru menghukum siswa
berlari sebanyak tujuh puluh tiga kali, oknum guru mencoret-coret muka siswa
dengan kapur atau spidol sebanyak dua puluh empat kali, oknum guru melempar
batu kearah siswa sebanyak tiga kali, oknum karyawan memukul muka siswa
sebanyak dua puluh dua kali.
Oknum
siswa berantem sasama siswa sebanyak tiga ratus dua puluh depalan kali, oknum
siswi berantem sesama siswi sebanyak seratus delapan belas kali, siswa berantem
dengan siswi sebanyak dua puluh tiga
kali.
Oknum
guru laki-laki cekcok dengan guru laki-laki sebanyak enam puluh empat puluh
empat kali. Oknum guru perempuan cekcok dengan guru perempuan sebanyak empat
puluh tujuh kali, oknum guru laki-laki cekcok dengan guru perempuan sebanyak dua
puluh sembilan kali. Oknum guru cekcok dengan karyawan sebanyak lima puluh kali. Oknum guru cekcok dengan karyawati sebanyak
dua puluh lima
kali. Oknum karyawan cekcok dengan karyawan sebanyak tiga puluh dua kali, Oknum
karyawan cekcok dengan siswa sebanyak seratus empat puluh tiga kali.
“Ngeri
ya Mbah, padahal tempat ini dibangun dengan uang rakyat yang dihimpun melalui
pajak, agar digunakan sesuai dengan fungsinya, untuk menciptakan generasi
bangsa agar mempunyai karakter yang kuat dan cerdas”, jelas Bento.
0 komentar:
Posting Komentar
Komentarlah sebagai tanda persahabatan.