LOMBA GERAK JALAN, SEPATUKU BOBROK
(Kisah nyata)
Tiba-tiba saya termotivasi ikut seleksi Gerak Jalan Kepurun - Monumen
Juang 45 Klaten, karena dalam pengumuman di jelaskan bahwa "Siswa yang
lolos seleksi akan mendapatkan bantuan uang saku dan sepatu baru".
Sudah lama saya berharap memiliki sepatu baru, tapi apa boleh buat,
orang tuaku belum mampu membelikan. Terpaksa saya sekolah memakai sepatu
yang sudah bobrok.
Awalnya saya ragu-ragu, tapi karena niat yang kuat untuk mendapatkan sepatu baru, akhirnya ikut seleksi.
Dalam seleksi, ada lebih dari 40 peserta yang harus menempuh jarak 15 km. Pihak sekolah hanya memilih 22 siswa untuk dua regu dan saya berhasil sampai finish.
Tahap berikutnya mengikuti latihan seminggu tiga kali. Dua kali gerak jalan dan sekali latihan phisik. Setiap kali latihan, semua peserta di kasih uang saku Rp 5 ribu.
Latihan pertama menempuh jarak 10 km, kedua 5 km, ketiga 15 km, keempat 5 km, kelima 20 km, keenam 5 km dan ketujuh 25 km.
Pada latihan gerak jalan ke-3 dan ke-5 saya terjungkal. Saya bangkit lagi karena di motivasi oleh temen-temen. Kalau tidak mampu bangkit, berarti harus mengubur impian hadiah sepatu, karena yang ada di benakku hanya sepatu baru, itulah yang membuatku tetap semangat.
Di sela-sela latihan gerak jalan ada latihan phisik seminggu sekali seperti Push Up, Sit Up, Squat, Jumping Jack, merangkak, berguling dan lainnya.
Singkat cerita, saya terpilih menjadi Tim gerak jalan bersama 21 teman lainnya yang terbagi dalam dua regu, satu regu terdiri 11 siswa.
Tibalah saatnya lomba Gerak Jalan di laksanakan pada hari Sabtu, 3 Nopember 2018. Saya bersama teman teman melaksanakan gerak jalan dengan penuh semangat. Rasa capek, sakit, haus, panas, berdebu bahkan kulit muka menjadi hitam, tetapi itu semua tidak membuatku patah semangat.
Pada kilometer 15 saya hampir terjungkal. Temen-temenku memberi semangat "Ayo bertahan, kurang dikit lagi masuk pos, kita bisa minum di sana". Semangatku bangkit kembali, lagi-lagi termotivasi dengan hadiah sepatu baru.
Dan pada akhirnya jarak tempuh 28 km bisa saya lalui. Regu saya berhasil mencapai finish menjadi juara 3 dan regu yang lain Juara 2, karena sekolahanku menerjunkan dua regu putri semua.
Alhamdulillah, Harapanku tercapai mendapat sepatu baru dan uang saku Rp 240 ribu.
Bapak ibukku baru tahu kalau ikut lomba gerak jalan, karena saya pulang membawa hadiah. Orang tuaku sangat gembira, karena saya menjadi juara dan mempunyai sepatu baru.
Kisah nyata :
Asti Amanah, Alumni Estib 2018. Sekolah di SMKN 1 Klaten, jurusan Akuntansi.
Penulis :
(WIROSABLENG)
ESTIB JAYA ESTIB HEBAT
Awalnya saya ragu-ragu, tapi karena niat yang kuat untuk mendapatkan sepatu baru, akhirnya ikut seleksi.
Dalam seleksi, ada lebih dari 40 peserta yang harus menempuh jarak 15 km. Pihak sekolah hanya memilih 22 siswa untuk dua regu dan saya berhasil sampai finish.
Tahap berikutnya mengikuti latihan seminggu tiga kali. Dua kali gerak jalan dan sekali latihan phisik. Setiap kali latihan, semua peserta di kasih uang saku Rp 5 ribu.
Latihan pertama menempuh jarak 10 km, kedua 5 km, ketiga 15 km, keempat 5 km, kelima 20 km, keenam 5 km dan ketujuh 25 km.
Pada latihan gerak jalan ke-3 dan ke-5 saya terjungkal. Saya bangkit lagi karena di motivasi oleh temen-temen. Kalau tidak mampu bangkit, berarti harus mengubur impian hadiah sepatu, karena yang ada di benakku hanya sepatu baru, itulah yang membuatku tetap semangat.
Di sela-sela latihan gerak jalan ada latihan phisik seminggu sekali seperti Push Up, Sit Up, Squat, Jumping Jack, merangkak, berguling dan lainnya.
Singkat cerita, saya terpilih menjadi Tim gerak jalan bersama 21 teman lainnya yang terbagi dalam dua regu, satu regu terdiri 11 siswa.
Tibalah saatnya lomba Gerak Jalan di laksanakan pada hari Sabtu, 3 Nopember 2018. Saya bersama teman teman melaksanakan gerak jalan dengan penuh semangat. Rasa capek, sakit, haus, panas, berdebu bahkan kulit muka menjadi hitam, tetapi itu semua tidak membuatku patah semangat.
Pada kilometer 15 saya hampir terjungkal. Temen-temenku memberi semangat "Ayo bertahan, kurang dikit lagi masuk pos, kita bisa minum di sana". Semangatku bangkit kembali, lagi-lagi termotivasi dengan hadiah sepatu baru.
Dan pada akhirnya jarak tempuh 28 km bisa saya lalui. Regu saya berhasil mencapai finish menjadi juara 3 dan regu yang lain Juara 2, karena sekolahanku menerjunkan dua regu putri semua.
Alhamdulillah, Harapanku tercapai mendapat sepatu baru dan uang saku Rp 240 ribu.
Bapak ibukku baru tahu kalau ikut lomba gerak jalan, karena saya pulang membawa hadiah. Orang tuaku sangat gembira, karena saya menjadi juara dan mempunyai sepatu baru.
Kisah nyata :
Asti Amanah, Alumni Estib 2018. Sekolah di SMKN 1 Klaten, jurusan Akuntansi.
Penulis :
(WIROSABLENG)
ESTIB JAYA ESTIB HEBAT
0 komentar:
Posting Komentar
Komentarlah sebagai tanda persahabatan.